
Pura Goa Lawah
Pura Goa Lawah, yang juga dikenal dengan nama Pura Gua Kelelawar, merupakan salah satu tempat wisata spiritual yang paling terkenal di Bali. Terletak di Desa Pasinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, pura ini berjarak sekitar 10 km dari Kota Semarapura dan dapat dijangkau dengan mudah melalui jalur utama yang menghubungkan Klungkung dengan Amlapura.
Pura Goa Lawah terkenal karena keberadaan goa alam di sisi utara pura, yang menjadi rumah bagi ratusan ribu kelelawar. Goa ini, yang terletak di kaki tebing pegunungan, memiliki keunikan tersendiri dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Di sekitar pura, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan pantai berpasir hitam yang membentang sepanjang pantai, menciptakan suasana yang magis dan tenang.
Sebagai situs yang penuh dengan nilai sejarah dan spiritual, Pura Goa Lawah tidak hanya menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Bali, tetapi juga bagi mereka yang ingin merasakan kedamaian serta menjalani upacara keagamaan Hindu Bali. Sebagai bagian dari sistem pura di Bali, Pura Goa Lawah menjadi tempat yang sangat penting dalam upacara keagamaan dan merupakan simbol penghubung antara dunia manusia dan dunia spiritual.
Keunikan Pura Goa Lawah yang dihiasi oleh ribuan kelelawar, serta latar belakang alam yang memukau, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata Bali yang tak boleh dilewatkan.
Pura Goa Lawah memiliki sejarah yang kaya dan erat kaitannya dengan penyebaran ajaran Hindu di Bali. Berdasarkan papirus Dwi Jendra Tattwa, nama Goa Lawah awalnya adalah Goa Lelawah, yang diberikan oleh Danghyang Nirartha, seorang pendeta terkenal yang berperan penting dalam penyebaran agama Hindu di Bali pada abad ke-16. Dalam perjalanan Tirtha Yatra (perjalanan suci), Danghyang Nirartha singgah di sebuah gua yang dipenuhi ribuan kelelawar. Suara teriakan kelelawar yang berkelindan di dalam gua memberi kesan magis, yang kemudian menjadi sumber inspirasi untuk menamai tempat tersebut Goa Lawah, yang dalam bahasa Bali berarti "Gua Kelelawar".
Selain kehadiran kelelawar, Goa Lawah juga menyuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan pohon-pohon berbunga harum yang tumbuh di sekitar gua, memberikan ketenangan batin bagi siapa saja yang berada di sana. Danghyang Nirartha pun memutuskan untuk bermalam beberapa hari di tempat tersebut, meresapi kedamaian dan keindahan alam sekitar. Dari gua ini, terlihat pemandangan pantai dengan pasir hitam yang menghadap lautan biru dan Pulau Nusa Penida di kejauhan.
Pura Goa Lawah merupakan salah satu pura Khayangan Jagat, yaitu pura yang dianggap sakral dan penting dalam sistem keagamaan Hindu Bali. Pura ini menjadi tempat pertemuan antara unsur alam, yakni laut dan gunung, yang dalam filosofi Hindu Bali diwakili oleh konsep lingga-yoni. Di mulut gua terdapat beberapa palinggih (tempat pemujaan) yang dihormati oleh umat Hindu, sementara di halaman pura berdiri kokoh beberapa meru (menara tempat pemujaan) dan sthana lainnya yang menjadi simbol kehormatan bagi para Dewa.
Sejarah Pura Goa Lawah juga terkait dengan kedatangan Mpu Kuturan pada abad ke-10, yang membawa perubahan besar dalam agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan, yang datang atas perintah Raja Bali saat itu, Anak Bungsu (adik dari Raja Airlangga), memperkenalkan konsep Tri Murti untuk menyatukan berbagai sekte yang ada di Bali. Selain itu, Mpu Kuturan juga mengajarkan pembuatan Kahyangan Pakraman Tiga, yaitu pura di setiap desa yang menjadi pusat spiritual masyarakat Bali. Pura Goa Lawah menjadi salah satu contoh penting dari Kahyangan Jagat, yang memiliki kedudukan sakral dan menjadi pusat ibadah yang dihormati hingga saat ini.
Dengan keindahan alamnya, sejarah yang mendalam, dan nilai spiritual yang tinggi, Pura Goa Lawah tetap menjadi salah satu tujuan utama wisatawan dan umat Hindu Bali untuk mendekatkan diri dengan sang Pencipta.
Pura Goa Lawah memiliki daya tarik yang sangat khas, terutama karena keberadaan kawanan kelelawar yang menghuni goa di kawasan pura. Kelelawar ini bukan hanya menjadi bagian dari ekosistem alami tempat tersebut, tetapi juga dianggap sebagai makhluk yang suci dan dilindungi oleh masyarakat setempat. Dalam tradisi Bali, kelelawar yang hidup di goa ini dipercaya sebagai penjaga dan pelindung pura, sehingga keberadaannya dihormati dan dilarang untuk diganggu. Pengunjung yang datang ke Pura Goa Lawah dapat menyaksikan fenomena menarik ini, yaitu koloni kelelawar yang aktif pada malam hari, saat mereka keluar dari goa untuk mencari makan.
Menariknya, kelelawar-kelelawar ini tidak keluar secara serentak. Mereka tampak keluar bergantian dalam gelombang, menciptakan pemandangan yang unik dan memukau. Suara ribuan kelelawar yang terbang keluar pada saat yang sama menambah suasana mistis dan penuh kehidupan di sekitar pura. Jika kebetulan semua kelelawar keluar secara bersamaan, kawasan sekitar pura akan diselimuti oleh ribuan kelelawar yang terbang dalam formasi.
Keunikan lain dari Pura Goa Lawah adalah relief kelelawar yang terlihat pada pintu gerbang atau gelung pura yang memisahkan pelataran luar (jaba tengah) dengan bagian dalam pura (jeroan). Relief ini bukan hanya sebagai ornamen, tetapi juga simbol penting yang menunjukkan kedudukan istimewa kelelawar dalam konteks spiritual dan budaya Pura Goa Lawah.
Kehadiran kawanan kelelawar di sini menjadikan Pura Goa Lawah lebih dari sekadar situs keagamaan; ia menjadi tempat di mana alam dan spiritualitas bertemu dalam harmoni yang luar biasa. Keunikan ini menjadikan Pura Goa Lawah tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai objek wisata yang menawarkan pengalaman yang berbeda dari tempat-tempat lainnya di Bali.






