
Jatiluwih Rice Terrace
Terasering Sawah Jatiluwih di Bali adalah salah satu tujuan wisata yang sangat populer di pulau ini, terkenal karena pemandangan sawah terasering yang memukau, membentang dari kaki gunung hingga area pesisir. Tempat ini merupakan salah satu destinasi paling indah yang bisa dikunjungi di Bali. Nama "Jatiluwih" berasal dari dua kata, yakni "Jati" yang berarti sungguh-sungguh, dan "Luwih" yang bermakna luar biasa, indah, atau lebih baik. Berbeda dengan varietas padi lainnya yang ditanam di Bali, padi yang tumbuh di daerah ini memiliki ukuran yang lebih besar. Jatiluwih juga dikenal dengan metode pertanian organik yang diterapkan di sini, yang didukung oleh lokasinya di kawasan dataran tinggi Gunung Watukaru.
Terasering Sawah Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Destinasi ini terkenal dengan keindahan alamnya, terutama panorama sawah terasering yang luas. Terletak di lereng Gunung Batukaru, Jatiluwih menawarkan pemandangan pegunungan yang menakjubkan. Dengan luas sekitar 636 hektar, sawah-sawah ini terletak pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Keasrian lingkungan dan udara pegunungannya yang sejuk menjadikan tempat ini ideal untuk para wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang tenang dan segar.
Jatiluwih, yang terletak di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, dikenal dengan udara sejuknya yang menyegarkan. Selain keindahan alamnya, Jatiluwih juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting, terutama terkait dengan Pura Petali, yang berhubungan dengan pemerintahan Raja Ida Dalem Waturenggong di Keraton Gelgel pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Lokasi Jatiluwih berjarak sekitar 48 kilometer dari Denpasar, terletak di bagian utara Kota Tabanan (sekitar 28 km). Akses menuju kawasan ini semakin mudah dengan jalan yang telah diperbaiki, memungkinkan kendaraan bermotor melewati Desa Pacung di sisi timur atau melalui Pura Watukaru di sisi barat. Jatiluwih kini menjadi salah satu tujuan wisata favorit yang ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Di Desa Jatiluwih, terdapat beberapa pura yang memiliki makna penting dalam kehidupan masyarakat setempat. Salah satunya adalah pura yang didedikasikan untuk Dewi Sri, dewi kesuburan, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah. Setiap tahun, pada hari-hari tertentu, dilakukan upacara besar untuk menghormati Dewi Sri atas berkat yang diberikan kepada sawah, yang menghasilkan padi berkualitas. Salah satu acara menarik di Jatiluwih adalah Patirtaan, yang diadakan pada hari Rabu Kliwon Ugu di Pura Petali, sebuah upacara keagamaan yang memperlihatkan kekayaan tradisi Bali. Pura Petali sendiri dianggap sebagai tempat pemujaan bagi Sang Hyang Widhi Wasa, yang dipercaya sebagai kekuatan yang mengatur pertanian. Selain Pura Petali, terdapat pula Pura Pucak Rsi di kawasan ini. Sebagai destinasi wisata, Jatiluwih juga menyediakan berbagai fasilitas umum seperti tempat parkir bagi pengunjung.
Di Desa Jatiluwih, wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi menarik. Salah satunya adalah kunjungan ke sumber air panas Angsri yang terletak tidak jauh dari sawah terasering Jatiluwih. Selain itu, pengunjung juga dapat menjelajahi perkebunan kopi di sekitar kawasan ini, di mana berbagai jenis kopi lokal, termasuk kopi Luwak, dapat ditemukan dan dinikmati. Meskipun terletak di daerah yang relatif terpencil dan memiliki jalan berkelok, perjalanan menuju Jatiluwih tetap menyenangkan, dengan pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk aliran sungai yang indah dan sawah yang luas. Semua ini membuat perjalanan menuju Jatiluwih penuh dengan keindahan alam yang memukau.






